Bupati Jombang Pertama R.A.A Soeroadiningrat (1910-1930)

bupati jombang pertama
R.A.A Soeroadiningrat bersama istrinya Ayu Mamunah Soeroadiningrat.(foto: wikipedia)

Itulah sebabnya Badrun kecil dikirim untuk menimba ilmu agama di Pesantren Giri. Di Samping itu Bagus Badrun juga ditempa dalam olah kanuragan dan jay, kaujjayan di Perguruan Gilingwesi. Sungguh itu merupakan sebuah proses pendidikan karakteranak pemimpin yang lu biasa, karena telah digadhang-gadhang akan menjadi pemimpin kelak di kemudian hari.

Bacaan Lainnya

Harapannya ia bisa menjadi pemimpin yang bisa nyunggi kepentingan yang dipimpin, bukan justru minta dijunjung-junjung oleh rakyatnya, harus menjadi Pamong Praja yang mengayomi rakyatnya, dan bukan Pangreh Praja yang menguasai rakyatnya.

Karir Bagus Badrun dimulai ketika diangkat Pemerintah Kolonial menggantikan ayahandanya R.A.A. Soeroadiningrat IV sebagai Regent atau Adipati di Sedayu pada tahun 1884-1910) bergelar R.A.A. Soeroadiningrat V.

Ketika Jombang dipisahkan dengan Mojokerto dan ditingkatkan statusnya dari Afdeeling menjadi Kabupaten, R.A.A. Soeroadiningrat V menjadi pilihan utama atas usulan Bupati Mojokerto ketiga Raden Adipati Arya Kramadjajaadinegara.

Pengangkatan Adipati Sedayu sebagai pengganti RAA Soeroadiningrat IV menimbulkan kontrversi. Sumber resmi Pemerintah Kolonial seperti yang tertera pada Silisilah yang dibuat Heather Sutherland, meskipun tersirat adanya kecemburuan di kalangan saudaranya.

Dalam buku Biografi Para Bupati Jombang disebutkan adanya salah satu di antaranya saudaranya ada yang kurang setuju Bagus Badrun menggantikan ayahandanya, yaitu saudara lain Ibu bernama Raden Jamilun.

Kelak Raden Jamilun mempasisikan diri sebagai oposan R.A.A. Soeroadiningrat V hingga menjadi Rogent atau Adipati di | jombang. Berbeda dengan R.A.A. Soeroadiningrat yang berprinsip mengikuti arus air tapi jangan sampai terbawa arus, artinya mengikuti kemauan Belanda, tetapi tetap berjuang dan bekerja untuk rakyat. Bagi Raden Jamilun sikap moderat ala saudaranya itu sangat bertentangan dengan hati nurani.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *