Mengenal Sosok Seorang Alim Pemberi Nama Sumber Penganten

sumber penganten
Salah satu mediator Tim Sakral Nusantara pada saat dirasuki jin di area Pemandian Sumber Penganten.(wartajombang.com/fan)

SEJARAH, WartaJombang.com — Tim Yayasan Sakral Nusantara kembali menyusuri Sejarah Situs Sumber Penganten yang berada di Dusun Sumber Penganten Desa Jogoroto Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang, Minggu (31/07/2022) malam.

Pemandian Sumber Penganten merupakan salah satu tempat bersejarah di Kota Santri. Sumber penganten yang hingga kini masih menyimpan banyak misteri, tempat tersebut kerap didatangi warga sekitar maupun dari luar kota untuk melakukan ritual dan meditasi berendam didalam kolam sumber penganten tersebut.

Bacaan Lainnya

Ketua Yayasan Al Imron yang akrab dengan sapaan Patih Sabdo Daharmo menjelaskan bahwa mbah Muslim tersebut ialah seorang ulama dari Demak yang meneruskan merawat sumber penganten itu hingga memberinya nama setelah masa mbah jenggot yang dulunya berniat membuat Goa dan tanpa sengajah menjebol sumber beji.

“Pada saat mbah Muslim merawat sumber penganten di Desa Jogoroto itu, ia sempet bertemu dengan seorang pengantin yang baru menikah sedang berada di sekitar sumber penganten tersebut, sedangkan kata orang zaman dahulu tidaklah baik bagi pengantin baru yang setelah ritual pernikahan berlangsung bermain atau keluar rumah. Sehingga pengantin baru yang berada di sekitar sumber itu terpeleset dan hilang entah kemana,” jelas Al Imron, Minggu (31/07/2022).

Mediator tim Sakral Nusantara mengatakan, pengantin baru yang ada di sekitar sumber penganten pada massa itu ngambek karena perjodohan kedua orang tuanya setelah ritual pernikahan, lalu pengantin baru itu kabur ke arah sumber penganten tersebut.

“Dimasa penjajahan Belanda, ketika mbah Muslim melihat ada seorang wanita memakai gaun pengantin yang baru menikah terpeleset di kolam sumber itu dan hilang entah kemana. Maka dinamakanlah oleh mbah Muslim Sumber tersebut (Sumber Penganten),” lanjut Al Imron atau Patih Sabdo Dharmo.

Menurutnya, apa yang ia dapatkan dari penelusuran di Sumber Penganten merupakan bukan kebenaran mutlak. Namun, Saling menghargai pendapat, kepercayaan atau tasamu’ merupakan sebuah kebaikan, karena tidak ada kebenaran yang mutlak selain milik Allah SWT. (fan/pras)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *