SEJARAH, WartaJombang.com — Asal-usul Kabupaten Jombang, Salah satu Kota yang terletak di Jawa Timur dengan sebutan Kota Santri. Konon tidak terlepas dari sejarah Pembabat Bumi Kabupaten dan juga Kisah Pertarungan Surontanu bersama Kebo Kicak.
Seperti dikutip dari Wikipedia, pada masa Kerajaan Majapahit, wilayah yang kini Kabupaten Jombang merupakan gerbang Majapahit. Gapura barat adalah Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, sedang gapura selatan adalah Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng.
Dalam logo Kabupaten Jombang, memang terdapat lukisan gerbang yang melambangkan bahwa zaman dahulu Jombang adalah Gerbang Kerajaan Mojopahit. Hal tersebut dikuatkan dengan banyaknya nama-nama Desa dan Kecamatan di Jombang yang di awali dengan sebutan (Mojo). Mojo Agung, Mojowarno, Mojo Trisno, Mojo Ngapit, dan masih banyak lagi Kecamatan atau Desa di Jombang dengan awalan nama (Mojo)
Lantas, dari mana asal nama Jombang? Menurut cerita yang beredar dari mulut ke mulut di kalangan masyarakat Jombang, hal ini tak lepas dari makam tuah yang konon banyak orang meyakininya bahwa makam tersebut adalah makam sesepuh pembabat Kabupaten Jombang yakni (Mbah Pagon).
Diambil dari Keterangan Team Yayasan SAKRAL NUSANTARA yang waktu itu pernah mediasi bersama bangsa Jin yang ada di Makam Mbah Pagon tersebut, Team SAKRAL NUSANTARA mengungkapkan bahwa, hasil dari mediasi bersama bangsa jin ditempat itu telah terungkap bahwa Mbah Pagon lah sesepuh pembabat Kabupaten Jombang.
Lanjutnya, Team SAKRAL NUSANTARA juga mengatakan bahwa waktu mediasi bersama bangsa Jin di tempat tersebut, Senin (9/11/2020).
Telah terungkap bahwasannya nama jombang di Ambil Dari Nama Pohon Jambangan, yang warna Daun pohon tersebut mempunyai dua warna, (Sisi Atas daun Berwarna Hijau, dan disisi Bawa Berwarna Merah).
Dari pohon Jambangan itulah Mbah Pagon memberi nama Kota Santri Ini dengan Nama (Jombang). Ungkap Team SAKRAL NUSANTARA kepada media, Jum’at (11/03/2022).
Sedangkan, diambil berdasarkan dari Kisah Legenda pertarungan Kebo Kicak dan surontanu.
Dalam cerita itu disebutkan, Kebo Kicak adalah seseorang yang dikutuk orangtuanya sehingga memiliki kepala kebo atau kerbau.
Setelah berkepala kerbau dengan tetap berbadan manusia, Kebo Kicak berguru kepada seorang kiai sakti mandraguna. Bertahun-tahun belajar pada kiai tersebut, Kebo Kicak menjadi orang soleh. Lantas, siapa Surontanu?
Konon, Surontanu adalah Saudara Seperguruan Kebo Kicak dimasa bergurunya kepada Kiai sakti tersebut.
Singkat cerita, Ambisi kekuasaan yang tinggi membuat Kebo Kicak tak pernah puas. Dia bertarung dengan saudara seperguruannya, Surontanu, demi memperebutkan pusaka banteng milik Surontanu. Konon, pertempuran kedua orang tersebut berlangsung amat dahsyat. Saat keduanya bertarung, muncul cahaya ijo (hijau) dan abang (merah).
Dari penggabungan warna ijo dan abang tersebut muncul sebutan Jombang. Kini, warna hijau dan merah tua begitu mencolok dalam logo Kabupaten Jombang. Warna dari perisai berarti perpaduan dua warna Jo dan Bang (ijo dan abang) sama dengan Jombang.
Warna hijau bermakna kesuburan, ketenangan, dan kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sementara, warna merah berarti keberanian, dinamis dan kritis. (fan/pra)