Proyek JUT Desa Dapurkejambon Jombang Diduga Terjadi Mark Up

dapurkejambon
Proyek jalan usaha tani (JUT) Desa Dapurkejambon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. (wartajombang.com/dan)

WartaJombang.com – Proyek pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang berada di Dusun Banggle, Desa Dapurkejambon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur diduga terjadi Mar UP anggaran.

Diketahui pada prasasti yang berada dilokasi tertulis, Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Rabat Beton Bertulang menelan anggaran sebesar Rp 223.638.000 (Dua Ratus Dua Puluh Tiga Juta Enam Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Rupiah) bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023 dengan volume 4 M x 168 M.

Bacaan Lainnya

Menanggapi temuan dugaan Mark Up anggaran pada proyek pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT)  yang berada di Desa Dapurkejambon membuat Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)  Generasi Nasional Hebad (GenaH) angkat bicara.

Hendro Suprastyo, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Generasi Nasional Hebad (GenaH) mengatakan, jika dilihat dari anggaran yang digunakan dalam pembangunan tersebut diduga terjadi Mark Up anggaran.

“Kami menduga jika pada proses pengerjaan proyek pembangunan JUT yang berada di Desa Dapurkejambon terjadi Mark Up anggaran”, katanya kepada WartaJombang.com pada senin, (13/11/2023)

Masih lanjut dikatakan Hendro Suprastyo, Dari hasil investigasi dilapangan kami dapat menyimpulkan perkiraan perhitungan harga satuan rabat beton perkubiknya.

“Dari hasil investigasi terdapat perkiraan volume lebar dan panjang dan tebal dan sudah kita lakukan perkiraan perhitungan untuk menjadi jumlah harga satuan per meter kubik, diduga terjadi harga sebesar Rp 2.200.000 (Dua Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) per meternya menurut kami sangat jauh lebih mahal dari harga standar”, lanjutnya.

Hendro Suprastyo juga menuturkan, dengan anggaran sebesar Rp 223.638.000 kenapa tidak dilelang sederhana saja dalam pengerjaannya biar lebih efisien dan efektif.

“Dengan anggaran sebesar Rp 223.638.000 juta kenapa tidak diadakan lelang sederhana saja dalam proses pengerjaannya biar lebih efisien dan efektif”, tuturnya.

Masih Hendro Suprastyo, menegaskan kita juga perlu tau dengan anggaran sebesar itu apakah terserap semua untuk kebutuhan pembangunan tersebut jangan sampai dengan adanya proyek tersebut dibuat sebagai ajang mencari keuntungan saja.

“Pertanyaannya apakah dengan anggaran sebesar itu terserap semuanya untuk pembangunan tersebut, jangan sampai adanya proyek tersebut hanya digunakan sebagai ajang mencari keuntungan saja, kita juga perlu tau RAB nya”, pungkasnya.

Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut terkait proyek pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT)  yang berada di Desa Dapur Kejambon, wartawan WartaJombang.com mencoba menghubungi Kepala Desa (Kases) untuk komfirmasi melalui pesan whatshapp tidak terbalas. Dihubungi melalui sambungan telepon juga tidak terjawab. Senin, (13/11/2022) pukul 13.09 wib.

Sayangnya hingga berita ini di tayangkan, WartaJombang.com belum berhasil mengonfirmasi Kepala Desa (Kades) Dapurkejambon. Namun upaya konfirmasi masih terus dilakukan. (dan/ben)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *