WartaJombang.com — Nilai Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) numerasi SD dan SMP di Kabupaten Jombang cenderung jeblok. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang minta sekolah fokus memperbaikinya.
Kepala Disdikbud Jombang Senen saat dikonfirmasi mengaku jika pihaknya telah meminta materi tentang numerasi SD dan SMP agar dapat meningkatkan nilai ANBK.
’’Kita minta materi tentang numerasi masuk dalam semua mata pelajaran,’’ terangnya, Senin (12/2/2024).
Menurutnya, Nilai ANBK numerasi hanya dapat skor sedang. Sementara literasi, survey karakter dan survey lingkungan seluruhnya mendapat nilai baik.
’’Rata-rata numerasi sedang semua, ini dari nilai rapor pendidikan yang diambil saat ANBK 2023,’’ jelasnya.
Baik itu pada SD dan SMP negeri, maupun SD dan SMP swasta. Nilai ANBK yang kurang memuaskan itu harus jadi evaluasi semua sekolah. Tanggung jawab numerasi tidak hanya diberikan kepada guru Matematika saja. Tapi kepada seluruh guru di semua mata pelajaran.
’’Selama ini, numerasi hanya jadi tanggung jawab guru Matematika, padahal sebetulnya semua guru bisa menyelipkan nilai-nilai numerasi pada setiap mata pelajarannya,” katanya.
Tidak hanya dalam hal penilaian dan evaluasi, tapi juga untuk suntikan bantuan operasional sekolah (BOS) tambahan. BOS kinerja tidak hanya diberikan kepada sekolah penggerak. Tapi juga kepada sekolah dengan kemajuan terbaik, mengaju rapor pendidikan berdasarkan ANBK.
Tahun 2023, sebanyak 77 SD dapat BOS kinerja kemajuan terbaik dengan nilai Rp 22,5 juta per sekolah. Serta 17 SMP mendapat BOS kinerja dengan nilai Rp 35 juta per sekolah.
’’Untuk tahun ini, mana saja yang dapat masih belum turun SK-nya. Itu yang menentukan dari kementerian. Sedangkan BOS kinerja diberikan kepada 15 persen satuan pendidikan yang memiliki nilai baik dalam ANBK. (mar/far)