Mati !, Pengadaan Bibit Tanaman DLH Jombang Diduga Akibatkan Kerugian Negara

bibit dlh jombang
Terlihat kondisi tanaman sudah mati dan roboh di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banjardowo Jombang. (wartajombang.com/ben)

WartaJombang.com — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Masyarakat Proletar (ALMATER) soroti pengadaan bibit tanaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang yang diduga akibatkan kerugian Negara. Pasalnya, pada kegiatan tersebut banyak tanaman yang mati.

Sesuai hasil pencarian informasi, kegiatan tersebut merupakan Belanja Bahan-Bahan/Bibit Tanaman kegiatan yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2023 dengan Total Pagu Rp.91.337.000.

Bacaan Lainnya

Adapun rincian pengadaan bibit tanaman diantaranya: Rambusa, Bligo Merah, Asoka, Bibit bunga gading, Tanjung, Tabebuya, Kenanga (T= 2 Meter, Ø Batang 1,5 Cm), Kemiri Sunan (T= 1 Meter), Bibit Bambu.

Ketua LSM Almater Dwi Andika menjelaskan, sesuai hasil investigasinya sebagian tanaman hasil pengadaan tersebut di tanam di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Banjardowo yang kondisinya saat ini banyak yang mati dan kering.

“Pengadaan bibit yang di alokasikan di TPA Banjardowo itu parah banyak yang mati tadi siang kita lakukan cek lokasi, kita ketahui ternyata memang benar banyak bibit yang sudah mati dan kering bahkan ada yang ambruk,” ungkap Dwi, Kamis (24/8/2023).

Menurutnya, masih Dwi, pihaknya akan memperjelas temuanya ini ke Dinas terkait dampak dari matinya tanaman ini disebabkan karena apa. Pihaknya, menduga jika pengadaan bibit tanaman ini tidak susuai spesifikasi yang ditentukan pastinya juga kurangnya perhatian Dinas sehingga mati

“Perlu kita melakukan klarifikasi dengn Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang untuk bisa melakukan evaluasi lebih lanjut apakah ini di karnakan kualitas bibit tidak bagus atau mungkin di karenakan tidak adanya perawatan,” tambahnya.

Pihaknya mencurigai kejadian terebut juga terjadi oada pengadaan lain karena ada beberaoa lagi program pengadaan bibit ini dan LSM akan cek lokasi satu persatu guna memastikan adanya indikasi kerugian uang Negara yang lebih besar.

“Itu untuk satu kegiatan satu lokasi sudah banyak bibit yang mati, masih ada beberapa  pengadaan bibit yang lainya perlu kita cek lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, M. Amin Kurniawan Kabid Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Dinas Lingkungan Hidup Kabuoaten Jombang menyampaikan, terkait banyaknya pohon yang mati dan kering karna di sebabkan musim kemarau.

“Iya memang Inikan musim hujanya pendek jadi kita nanem itu akhir Januari terus kenak musim kemarau setelah itu, tapi mereka komitmen mengganti, nantik ada jaminan pemeliharaan,” pungkasnya. (ben/pras)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *