WartaJombang.com — Organisasi kemasyarakatan kebangsaan lintas agama, suku, dan budaya, PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) menggelar aksi damai dengan bisu di depan gerbang Wonosalam Boarding School (WBS) yang terletak di Dusun Mangirejo, Desa Wonosalam Jombang, Selasa (9/08/2022).
Dalam rangka memperingati hari adat Internasional. Perjuangan Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) gelar aksi bisu di depan gerbang Wonosalam Broarding School (WBS) yang tepat keberadaannya di Desa Wonosalam Jombang.
“Kegiatan aksi bisu ini adalah menyampaikan aspirasi masyarakat Jombang Jawa Timur, agar negara dalam hal ini pemerintah dan aparat penegak hukum sesegera mungkin menutup dan mengambil alih Wonosalam Boarding School yang keberadaannya meresahkan masyarakat Jombang dan Jawa Timur,” tutur Ketum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) yang memprakarsai giat aksi bisu tersebut.
“Aksi Bisu ini kami lakukan sebagai bentuk kekecewaan kami, PNIB bersama masyarakat Jombang dan Jawa Timur yang notabene sebagai anak bangsa, terhadap pihak-pihak terkait atau stake holders di wilayah Jombang dan Jawa Timur yang seolah-olah diam, membuta dan membisu dengan keberadaan Wonosalam Boarding School yang selama ini jelas-jelas sangat meresahkan nan membuat cemas masyarakat Jombang dan Jawa Timur,” ungkap Gus Wal.
“Tuntutan kami mewakili masyarakat Jombang Jawa Timur, hanya sederhana, Wonosalam Boarding School segera ditutup, dibubarkan dan diambil alih oleh negara dalam hal ini pemerintah, karena sampai detik ini masyarakat resah dengan keberadaan Wonosalam Boarding School yang sangat kuat diduga belum mendapatkan izin, baik operasional sekolahnya dan izin operasional madrasah diniyah pesantrennya, namun sudah berani melaksanakan kegiatan belajar-mengajar serta sudah menerima murid baru yang nge-camp ditempat tersebut,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat menolak keberadaan Wonosalam Boarding School karena cemas daerahnya akan dibuat seperti camp-camp ISIS seperti di Suriah, Afganistan dan Iraq, karena diduga Wonosalam Boarding School berafiliasi dengan aliran kelompok garis keras Khilafah Wahabi Radikalisme Terorisme, yang di mana-mana dilarang keberadaannya, pengajarannya dan orang-orangnya seperti di Arab Saudi dll.
“Melalui aksi bisu ini kami PNIB beserta masyarakat Jombang dan Jawa Timur meminta negara dalam hal ini pemerintah dan aparat penegak hukum untuk sesegera mungkin menutup, membubarkan dan mengambil alih Wonosalam Boarding School dan seluruh sekolah, yayasan, lembaga, maupun pesantren yang berafiliasi dengan Khilafah Radikalisme Wahabi Terorisme di seluruh Indonesia,” tegas Gus Wal.
“Hal tersebut semata-mata demi nasib anak cucu di masa mendatang, demi keselamatan bangsa dan negara kita tercinta ini,” imbuhnya.
Menurut Gus Wal, sudah saatnya pemerintah Indonesia bersikap tegas mencontoh kebijakan kebijakan Arab Saudi dll. yang tegas menghukum berat para Da’i Provokator penyebar penyeru Khilafah Radikalisme Wahabi Terorisme, dan menutup, membubarkan dan mengambil alih semua yayasan maupun lembaga baik yang bergerak di bidang sosial maupun bergerak di bidang sosial.
Gus Wal menerangkan, hari ini PNIB menggelar aksi bisu dengan 100 peserta. PNIB meminta kepada pemerintah untuk sesegera mungkin menutup dan mengambil alih Wonosalam Boarding School dan semua sekolah, yayasan, lembaga yang berafiliasi dengan Khilafah Radikalisme Terorisme.
“Kami akan kembali menggelar aksi serupa dengan jumlah peserta aksi yang lebih banyak, apabila tuntutan kita tidak segera dipenuhi,” pungkas Gus Wal. (fan/pras)