Meninggal Usai Vaksin, Berikut Penjelasan Komda KIPI dan Dinas Kesehatan Jombang

meninggal usai vaksin
Konferensi Pers Pokja KIPI bersama Dinas Kesehatan Jombang.

JOMBANG, WartaJombang.com — Pokja KIPI Jombang menyampaikan bahwa tidak ada keterkaitan kasus kejadian usai vaksin baik yang meninggal maupun yang masih dirawat di RSUD Jombang dengan vaksinasi COVID-19, Selasa (04/01/2022).

Sehubungan dengan pemberitaan tentang anak meninggal dan dirawat di RSUD Kabupaten Jombang pasca penyuntikan vaksin COVID-19, Pemerintah Kabupaten Jombang menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian tersebut Dan berharap kejadian tersebut tidak akan terulang lagi.

Bacaan Lainnya

Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang telah melaporkan kasus tersebut kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Pokja KIPI Kabupaten Jombang. Laporan tersebut juga sudah diteruskan kepada Komda KIPI Jawa Timur dan Komnas KIPI.

Pokja KIPI Kabupaten Jombang, Komda KIPI Jawa Timur dan Komnas KIPI telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan audit kasus pada tanggal 30 Desember 2021 dan 3 Januari 2022. 

Anggota Pokja KIPI Kabupaten Jombang dr. Soewarsi, Sp.A.setelah melakukan audit bersama Komda dan Komnas KIPI menyatakan dengan tegas bahwa kasus meninggal dan dirawatnya anak di RSUD Jombang tidak ada keterkaitan dengan vaksin.

Kematian pertama anak di Kabupaten Jombang pasca vaksinasi COVID-19 disimpulkan tidak terkait dengan vaksin karena pertama, hasil investigasi terhadap kronologis pasien tidak menunjukkan adanya anafilaktik syok akibat vaksin.

Kesimpulan tersebut didasarkan pada fakta obyektif rentang waktu antara pemberian vaksin dan penurunan kesadaran pasien yang terlalu panjang untuk bisa diklasifikasikan sebagai anafilaktik syok akibat vaksin. 

Kedua, studi literasi tidak menunjukkan peningkatan tekanan pembuluh darah di dalam otak (Tekanan Intrakranial/TIK) sebagai efek simpang vaksin Pfizer. Sehingga sangat sulit untuk mengkaitkan kasus tersebut dengan vaksinasi COVID-19.

Demikian halnya dengan kematian kedua yang terjadi pada anak di Kabupaten Jombang pasca dilakukan vaksinasi juga disimpulkan tidak terkait dengan vaksinasi COVID-19. Kematian pasien tersebut dikarenakan adanya perdarahan yang masif. RSUD Kabupaten Jombang sudah berusaha memberikan pertolongan yang optimal kepada pasien namun karena perdarahan yang masif menyebabkan pasien tidak bisa tertolong.

Pokja KIPI bersama Komda KIPI dan Komnas KIPI setelah melakukan audit terhadap kasus anak yang mengalami biduran (urtikaria) pasca imunisasi, juga menyimpulkan bahwa kasus tersebut tidak berkaitan dengan vaksin. Pada pasien memang didapati adanya biduran (urtikaria) namun rentang waktu kejadian biduran dengan vaksinasi terlalu panjang sehingga biduran tersebut tidak bisa dikatakan sebagai reaksi alergi terhadap vaksin.

Dimungkinkan ada allergen (zat pemicu alergi) lain yang memapar yang bersangkutan sehingga yang bersangkutan mengalami biduran. Komnas KIPI mengklasifikasikan kasus ini sebagai koinsiden (kejadian yang terjadinya secara kebetulan bersamaan dengan pasca vaksinasi).

Kasus anak yang mengalami kejang pasca imunisasi yang terjadi di Kabupaten Jombang juga disimpulkan sebagai kasus kejang yang tidak berkaitan dengan vaksin. Penelusuran terhadap riwayat penyakit terdahulu pasien didapati ada riwayat kejang pada pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan oleh RSUD Kabupaten Jombang juga membuktikan bahwa ada penyebab lain yang menyebabkan yang bersangkutan mengalami kejang.

Pokja KIPI, Komda KIPI dan Komnas KIPI adalah lembaga yang kredibel dan independen yang bertugas untuk melakukan kajian kausal terhadap kejadian yang diduga berkaitan dengan vaksin. Kajian secara professional terhadap fakta objektif dengan melibatkan para pakar dari berbagai disiplin ilmu terkait menjadi hal terpenting dalam melakukan audit kausal yang dilakukan oleh Pokja KIPI, Komda KIPI dan Komnas KIPI.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang pada saat memberikan konferensi pers yang bertempat di Ruang Bung Hatta RSUD Kabupaten Jombang pasca audit kasus tersebut, mengajak seluruh pihak di Kabupaten Jombang untuk menjaga situasi dan kondisi di Jombang tetap baik, aman dan terkendali dengan terus meningkatkan cakupan vaksinasi.

Kepada para orang tua diharap tidak segan-segan dan tidak perlu khawatir untuk mengajak anaknya untuk ikut vaksinasi COVID-19 karena vaksinasi merupakan salah satu bagian penting dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19, Petugas vaksinasi di Puskesmas merupakan tenaga yang kompeten dan terlatih.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang juga berharap kepada setiap orang tua yang mendapati ada tanda atau gejala permasalahan kesehatan pada anaknya yang muncul pasca imunisasi agar segera melapor dan membawa anaknya ke Puskesmas terdekat tanpa dipungut biaya.

Saat ini capaian vaksinasi di Kabupaten Jombang untuk Umum dosis 1: 86,28 %, Umum dosis 2 : 65,40 %, SDMK dosis 3: 108,63 % dan anak sebesar 38,2 %. Capaian vaksinasi akan terus diupayakan meningkat untuk mewujudkan kekebalan komunitas (Herd Immunity) di Kabupaten Jombang. Dengan tercipta kekebalan komunitas diharapkan COVID-19 bisa dicegah dan dikendalikan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai vaksinasi Covid-19 dapat menghubungi di nomor telepon (0321) 866197. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Drg. Budi Nugroho, MPPM.(dka)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *