WartaJombang.com — Proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) Desa Selorejo Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang menjadi sorotan warga, Pasalnya proyek yang baru di bangun tahun 2024 kondisinya sudah rusak, Dari pantauan awak media Wartajombang senin (06/10/2025) kondisi bangunan tersebut sudah ambrol di titik lain mengalami keretakan.
Diketahui pada prasasti proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) di bangun di Dusun Ngepung dan menelan biaya 107,109,000 (Seratus tujuh juta sembilan ribu rupiah) yang bersumber dari Dana Desa (DD) dengan panjang 267 Meter dan tinggi 1 meter, Dalam prasasti tidak tertera volume dan tahun di bangun proyek tersebut.
Kepala Desa Selorejo Janji Ainur Rofiq saat di konfirmasi di Balai Desa Selorejo Rabu (08/10/2025) mengatakan ia telah mencantumkan tahun pembangunan pada saat pemesanan prasasti.
“Kami saat pesan sudah mencantumkan tahun pembangunan mas, Akan tetapi orang yang membuat prasasti mungkin kelupaan mencantumkan,” Kata Kepala Desa Selorejo.
Di tanya soal penyebab kerusakan Kades Selorejo menjelaskan bahwa proyek tersebut rusak karena alat-alat pertanian.
“Itu rusak karena combi mas (mesin panen padi) dan traktor sawah saat ini sudah kami perbaiki (Sambil menunjukkan foto bangunan tersebut),” Ungkap Janji.
Hingga saat ini volume bangunan TPT tersebut belum di ketahui secara pasti karena Kepala Desa Selorejo saat di berikan pertanyaan seperti ketebalan tidak memberikan jawaban.
Proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) terkesan dikerjakan asal – asalan. Tergolong pekerjaan baru tersebut sudah ambrol dan pecah di beberapa titik dengan alasan klasik petani yang di jadikan alasan.
Terindikasi kuat pekerjaan tidak sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan. Sehingga kualitas pekerjaan sangat beruk. Tercatat wartajombang.com sudah memberikatan dua proyek berbeda di Desa Selorejo yang kualitasnya buruk. (Dcky/pras)
