WartaJombang.com — Program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2023 yang berada di Desa Jombang, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur terindikasi ada pernainan. Setelah beberapa waktu ditemukan nota pengiriman harga yang kosong dari penyedia material, niki terungkap fakta baru bahwa suplayer yang yang di tunjuk merupakan penyedia yang dapat di ajak kerjasama.
Dengan munculnya bahasa kerjasama ini semakin menguatkan dugaan permainan harga dalam program RTLH Desa Jombang ini. Pasalnya, harga yang dipakai merupakan harga sesuai yang tertera di dalam RAB. Indikasi muncul, jika harga material di RAB lebih besar dengan harga umum dipasaran. Terus pertanyaanya, kemana aliran selisih harga meterial…? Kalau tidak ada, siapa yang di untungkan.. ?
Tidak heran, kenapa Suplayer yang di pilih adalah UD Jaya Makmur yang berada di Dusun Caben Desa Sumberteguh Kecamatan Kudu yang berlokasi sangat jauh dari Desa Jombang, padahal toko penyedia material bahan bangunan di wilayah Kecamatan Jombang tidaklah kurang – kurang. Pertanyaanya kenapa pilih yang sangat jauh dari penerima bantuan…?
Hal tersebut terjawab setelah Pendamping Program RTLH Desa Jombang angkat biacara. Saat dikonfirmasi, Sifa yang saat di tanya selaku pendamping mengaku jika dirinya telah datang ke UD Jaya Makmur. Dirinya menjelaskan jika memilih UD Jaya Makmur dikarena setelah melakukan survei ke toko terdekat ternyata tidak ada yang sanggup. Menurutnya, toko suplayer yang dipilih merupakan langganan Desa.
“Ya datang, kan wes keliling dhok daerah terdekat, pertama yang di cari yang tedekat dulu sama yang sering di pakek Desa. Misal dana Desa memakai toko apa gitu,” jelas Sifa, Kamis (19/10/2023).
Sifa juga mengaku jika pada saat datang ke UD Jaya Makmur dirinya bersama perwakilan kelompok penerima bantuan sehingga tertuanglah kerjasama penyedia bahan material yang tertuang di dalam perjanjian.
“Kita survei sama kelompok toko yang siap untuk di jak kerjasama, kerjasama dalam hal menyuplay material niki mas, kan ada perjanjian kerjasama,” tambahnya.
Menurutnya, alasan memilih UD Jaya Makmur karena siap menyediakan material dengan sistem bon/bayar di belakang. Ia menambahkan jika material yang di kirim ke penerima bantuan merupakan ditalangi penyedia material. Dengan peristiwa tersebut apakah hal tersebut dibenarkan.
“Beberapa disurvai kan tidak ada, ada yang menolak gak siap. Pertama masalah banyak armada teros mbayare kari mas. Semua kan nalangi dulu tokonya, kan sifatnya ngene, nalangi sek teros duwet cair baru di bayar,” ujar Sifa.
Dirinya juga mengaku jika program RTLH Desa Jombang dikerjakan setelah dana cair akan memakan waktu lama. “Kalok menunggu dana cair yang waktunya lama karena ini kan tiga tahap, lain lagi kalok satu tahap,” paparnya. (pras/aan)