WartaJombang.com — Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menerima Penghargaan atas Kinerja Pencapaian Imunisasi Rutin Lengkap untuk periode bulan Januari – Mei 2022 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak Disertai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak saat melaunching Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di wilayah Jawa Timur dalam acara Rapat Koordinasi Prioritas Pembangunan Kesehatan Provinsi Jawa Timur, di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Selasa (02/08/2022) siang.
Piagam Penghargaan sebagai Kabupaten/Kota Berpredikat BAIK dalam Kinerja Pencapaian Imunisasi Rutin Lengkap (IRL) periode Bulan Januari-Mei 2022 diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada 1. Kabupaten Gresik; 2. Kabupaten Lamongan; 3. Kabupaten Sidoarjo; 4. Kabupaten Banyuwangi; 5. Kabupaten Jombang; 6. Kabupaten Bojonegoro; 7. Kota Surabaya dan 8. Kabupaten Mojokerto.
Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab yang hadir bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Budi Nugroho menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan peran serta semua pihak sehingga mendapatkan apresiasi dan penghargaan Kinerja Pencapaian Imunisasi Rutin Lengkap dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Jombang mendapatkan apresiasi terbaik Ke V untuk Kinerja Pencapaian Imunisasi Rutin Lengkap. Semoga apresiasi ini dapat memotivasi kita untuk meningkatkan cakupan rutin, demi meningkatkan imunitas dan memastikan anak terlindungi dari berbagai penyakit “, tutur Bupati Mundjidah Wahab.
Bulan Imunisasi Anak Nasional di Jawa Timur ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 dengan pemberian tambahan campak rubella (MR) pada target usia 9 bulan sampai dengan 59 bulan dan target sebanyak 2.399.159 anak.
Kegiatan ini dilaksanakan secara gratis di seluruh sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), serta pos pelayanan seperti posyandu, polindes, poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah, dll.
Dalam sambutannya, Wagub Emil mengatakan bahwa pandemi covid-19 mengakibatkan pelaksanaan tugas rutin tidak dapat berjalan optimal. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan jangkauan kerja rutin, baik itu latihan dasar maupun latihan lanjutan, yang cukup signifikan.
Untuk itu, lanjut Emil, dengan adanya pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional pada Agustus ini, ia meminta para orang tua yang anaknya berusia 9 bulan sampai dengan 59 bulan untuk tidak ragu melakukan bagi anaknya. Terutama bagi anak yang belum rutin maupun lanjutan.
Mari di Bulan Imunisasi Anak Nasional ini kita kejar latihan anak-anak kita yang kemarin sempat karena pandemi. Karena dengan teknik maka kita bisa mengurangi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD31) dan terjadinya kejadian luar biasa atau KLB PD31 campak, rubela dan perbedaan di beberapa wilayah,” tuturnya.
Emil Dardak mengatakan, pelaksanaan BIAN ini menjadi bukti komitmen Jatim dalam upaya mencapai target global yakni eliminasi Campak Rubela/Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2023. Serta ikut mempertahankan Indonesia Bebas Polio.
Menurut Wagub Emil, dalam mendorong eradikasi polio global, dibutuhkan upaya yang bisa dilakukan oleh polio untuk menutup taman dan memastikan anak terlindungi dari virus polio tipe 2. Upaya upaya tersebut dilaksanakan setelah kegiatan BIAN.
selain tambahan campak rubella, lanjut Emil, Jatim telah melaksanakan latihan kejar. Untuk itu diperlukan rutinitas (polio dan DPT-HB-HIB) yang belum lengkap didapat saat bayi dan balita di bawah dua tahun (baduta).
“Pelaksanaan sejak kejar ini sudah mulai dilaksanakan Bulan Mei 2022 dan akan terus berlangsung sampai semua anak yang belum lengkap tekniknya dapat terimunisasi sesuai usianya,” tuturnya.
Lebih lanjut Emil mengatakan, vaksin yang digunakan dalam pelaksanaan BIAN ini aman dan berkualitas serta mendapatkan rekomendasi dari WHO dan mendapatkan izin edar dari BPOM.
MR 95% efektif untuk mencegah Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD31) seperti campak, rubella, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, meningitis, pneumonia, serta polio serta telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
“Oleh karena itu, untuk menyukseskan BIAN, perlu dukungan penuh dari semua pihak yaitu pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat dan media (Pentahelix) serta komitmen yang tinggi dari Bupati/Walikota,” pungkas Wagub Emil.(aan/pras)