WartaJombang.com — Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, mendampingi Menteri BUMN RI Erick Thohir dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak di Pondok Pesantren Darul Ulum pada Grand Final Festival Al Banjari tingkat pelajar SMA sederajat se Jawa Timur pada Jumat (8/4/2022) malam, yang dipusatkan di Islamic Center Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu).
Shalawat Banjari, dengan tema “Melembutkan Hati Memuliakan Akhlaq” tersebut, buka oleh Menteri BUMN RI, H. Erick Thohir ditandai dengan pemukulan rebana.
Tampak hadir juga dalam acara tersebut Forkopimda Kabupaten Jombang, KH. Muhammad Zaimuddin Wijaya As’ad, KH. Syahrul Jihad, KH. Zulfikar As’ad, dan KH. Rokhmatul Akbar, Forpimcam Peterongan, dan keluarga besar Ponpes Darul Ulum Rejoso Peterongan.
Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan ucapan selamat datang kepada Menteri BUMN Republik Indonesia yang berkenan hadir di Kabupaten Jombang serta menyambut positif pelaksanaan Festival Banjari Se Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum di Bulan Ramadhan 1443H.
Tak lupa Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab juga mendoakan seluruh peserta yang hadir menjadi generasi yang berkarakter Berdaya Saing dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Disinggung juga oleh Bupati Jombang dengan telah diresmikannya Jembatan Ploso.
Dari 80 peserta yang mengikuti Festival Al Banjari, malam itu 10 peserta terbaik menerima Hadiah dan Trophy yang diserahkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak juga Bupati Jombang. Bahkan Erick Thohir juga memberikan beasiswa kepada 50 santri.
Hal ini diketahui sesaat setelah Erick Thohir Menteri BUMN meminta perwakilan santri dan santriwati untuk berani maju ke depan dengan menjawab sebuah pertanyaan yang dinilai terasa berat. Sekitar 6 perwakilan santripun maju ke depan dengan menjawab pertanyaan dari Menteri BUMN yang menyukai tantangan dan pekerja keras tersebut.
Erick Thohir bertanya tentang nama santri, alamat dan cita-cita. Keenam santri yang berasal dari berbagai latar belakang daerah itupun menjawab dengan tegas diantaranya bercita cita menjadi Menteri Agama, Dokter, Psikolog, dan Akuntan perpajakan.
“Ini contoh keberanian seperti yang diajarkan almarhum bapak saya. Bahwa saya tantang yang berani ke depan, pertanyaannya susah ternyata pertanyaan gampang, cuma nanya cita-cita, artinya tidak ada yang susah kalau mau bekerja keras,” kata Erick, sembari memberikan beasiswa terhadap santri yang berani maju dan menghadapi tantangan tersebut. Dan selanjutnya menambahkan menjadi 50 orang penerima beasiswa.
Dalam sambutan yang disampaikan, Erick Thohir memuji bagaimana peran para santri agar bisa menjadi pemimpin masa depan. Dimana pemuda masa kini diharapkan bisa membangun peradaban dan arah yang jelas bangsa ini. Terlebih berani tantangan dan bisa beradaptasi atas perubahan.
Erick Thohir juga menjelaskan, bahwa saat ini dibutuhkan generasi muda yang berani menghadapi tantangan dan siap menghadapi perubahan. Dimana anak muda Indonesia harus bisa mengembangkan dirinya mengisi pekerjaan jenis baru yaitu melek teknologi.
“Kita perlu data scientist, kita perlu generasi muda yang mengerti artificial intellegence, kita perlu mainance scientist. Ini merupakan kata sulit yang bukan menjadi ancaman dan ketakutan. Justru ini yang harus diambil,” tegasnya.
Dia mengungkapkan BUMN saat ini sangat terbuka mendorong melakukan kerja sama dengan pesantren-pesantren dan santri santri untuk meningkatkan kapabilitas pendidikan bangsa Indonesia. Dengan harapan pesantren bisa menjadi mercusuar peradaban tidak hanya pendidikan dan agama, namun juga ekonomi.
“Kita ingin santri-santri bisa menjadi begawan. Bagian yang menjadi pertumbuhan ekonomi. Makanya, BUMN punya program magang santri, sudah ke 3200 santri yang sekarang magang di BUMN. Santri adalah SDM kelas satu, mempunyai pendidikan dan akhlak yang luar biasa,” pungkasnya.(aan)