JOMBANG, WartaJombang.com — Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab menerima Piagam Penghargaan dari Museum Rekor – Dunia Indonesia dengan No. 10077/R.MURI/X/2021 atas Rekor Pemrakarsa dan Penyelenggara Tingkeban Massal di 22 Tempat, secara Virtual dengan Peserta Terbanyak. Penyerahan Penghargaan diserahkan oleh Sri Widayati representatif MURI diakhir acara.
Tingkeban Massal yang diikuti 660 Ibu Hamil dari 21 Kecamatan di Kabupaten Jombang tersebut menjalani prosesi pecah cengkir di 22 titik termasuk di Pendopo Pemkab Jombang pada Sabtu, (23/10/2021)
Dengan sholawat iringan, para Ibu Hamil Didampingi para suami tersebut saat memasuki Pendopo Pemkab Jombang, disambut oleh Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, Wakil Bupati Jombang Sumrambah, dan Forkopimda Kabupaten Jombang serta para tamu dari Provinsi Jawa Timur. Bupati mengalungkan roncean melati satu persatu kepada 30 orang Ibu Hamil yang akan menjalani prosesi tingkeban.
Diungkapkan Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab bahwa rangkaian Kegiatan Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Jombang Ke 111 Tahun 2021 terasa istimewa karena Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Jombang yang berseiring dengan Hari Santri Nasional juga berseiring dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hari Jadi Ke 111 Pemerintah Kabupaten Jombang telah disemarakkan dengan kegiatan Jawa Timur Bersholawat, pada Selasa 12 Oktober 2021, Istighosah dan Tahlil Kubro, pada Rabu 20 Oktober 2021, Upacara dilapangan Pemkab Jombang, yang dirangkai dengan melaunching Logo Jombang Santri yang artinya “Santun Tertib Religius Inovatif”. Kemudian mengalirkan 4000 bansos untuk Disabilitas, memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Polres Jombang juga kepada Kelurahan/Desa terbaik. Selanjutnya Untuk seluruhkopimda dan Kepala OPD juga melaksanakan ziarah ke makam pahlawan Kamis 21 Oktober 2021. Bahkan dihari yang sama Jombang juga melaunching Pasar Oleh Khas Jombang.
Ditambahkan Bupati perempuan pertama di Kabupaten Jombang yang juga putri Pahlawan Nasional KH. Wahab Hasbullah ini, bahwa Tingkeban Massal ini adalah wujud kebahagiaan pada Ibu Hamil ditengah pandemi Covid 19, dengan tetap prokes menyelenggarakan Tingkeban Massal. Masing-masing titik, ada 30 Ibu Hamil yang mengikuti tingkeban massal. “Ini adalah salah satu cara kita merawat budaya selametan dalam masyarakat Jawa, yang disebut juga dengan mitoni yang artinya dari kata pitu yang artinya tujuh. Seperti namanya, tingkeban/mitoni dilaksanakan pada usia kehamilan tujuh bulan.
Masyarakat Jombang yang dikenal sebagai “Kota Santri” juga mengenal tradisi Tingkeban, yang diselaraskan dengan syariat Islam, sehingga Tingkeban versi Jombang akan sedikit berbeda dengan Mitoni adat Jawa seperti biasanya. Namun tidak mengurangi nilai filosofis dan kearifan lokal. Tradisi ini dilakukan dengan tujuan agar bayi yang dikandung agar terlahir dengan normal, lancar, sehat dan dijauhkan dari berbagai kekurangan dan bahaya. Selalu ada doa baik dalam kegiatan ini bagi calon generasi bangsa.
Tidak hanya sekedar prosesi seremonial saja, para Ibu Hamil ini juga mendapatkan pembekalan. Baik dari Bupati, Ulama, serta ceramah kesehatan tentang ANC (Antenatal Care) dan PNC (Postnatal Care). Serta ada pesan Kesehatan dari Dinas Kesehatan dari tampilan tokoh Besut dan Rusmini.
Sebagaimana prosesi tingkeban/mitoni ini juga ada Ngaji Al Qur’an yakni membacakan “Surat Yusuf” dan “Surat Maryan”. Ini lazim dilakukan sebagai do’a orang tua untuk bentuk anaknya yang akan segera lahir, papar Bupati Mundjidah Wahab.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang dihadirkan oleh Sjaichul Ghulam Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jawa Timur, menyampaikan ucapan selamat Hari Jadi Ke 111 Pemerintah Kabupaten Jombang dengan harapan Pemerintah Kabupaten Jombang semakin dewasa dan bijaksana dalam menyikapi berbagai perubahan, hambatan dan ancaman kehidupan kedepan.
Sementara terkait agenda Tingkeban Massal dengan tema Jombang Bebas Stunting diharapkan oleh Sjaichul Ghulam dapat menjadi momentum kearifan budaya yang kaya akan makna. Yang tidak bisa berbeda dengan beragam politik sosial budaya.”Cara ini sarat dengan doa agar mendapatkan pertolongan bagi Ibu yang mengandung dan bayi yang dikandungnya,” tuturnya.
“Rangkaian prosesi yang memiliki nilai budaya dan filosofi ini semoga memberikan manfaat dan dapat dilaksanakan ditahun-tahun mendatang”,pungkas Sjaichul Ghulam.
Usai mengikuti ceramah dari Gus Muwafiq, selanjutnya para suami dari 660 Ibu Hamil melaksanakan prosesi pecah cengkir, dodol dawet secara bersama di 22 titik, dilanjutkan dengan potong tumpeng.
Pada acara Tingkeban Massal ini juga dirangkai dengan santunan anak yatim, simbolis Beasiswa Jombang Berprestasi dari Baznas Jombang serta terima 660 Paket Perlengkapan Bayi dalam rangka Tingkeban Massal 111 Pemerintah Kabupaten Jombang dari Bank Jatim Cabang Jombang.(aan)