JOMBANG, WartaJombang.com — Pemerintah Kabupaten Jombang mengikuti agenda tahunan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan pengukuran dan penilaian inovasi daerah guna untuk memberikan apresiasi Tata Kelola Pemerintahan kembali dilakukan. Ditengah pandemi Covid 19 agenda Webinar bertajuk “Best Practice Inovasi Daerah Serta Pengukuran dan Penilaian Indeks Inovasi Daerah” dilaksanakan secara virtual pada Rabu (4/8/2021)
Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab didampingi Asisten dan para Kepala OPD terkait mengikuti agenda Zoom Meeting Webinar tersebut dari Jombang Command Center (JCC) Kantor Pemkab Jombang.
Berdasar UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, setiap daerah berkewajiban untuk melaporkan inovasinya kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Laporan dari daerah disampaikan secara elektronik sehingga perkembangannya dapat dipantau.
Ini disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (Litbang Kemendagri), Agus Fatoni, pada Webinar Best Practice Inovasi Daerah serta Pengukuran dan Penilaian Indeks Inovasi Daerah 2021.
“Kegiatan ini bertujuan mempertemukan praktisi, yang diharapkan mampu menginspirasi dan menginovasi daerah yang lain di tengah pandemi Covid-19. Ini merupakan wujud pembinaan dan praktek-praktek demokrasi serta meningkatkan inovasi Pemerintah Daerah agar lebih giat berinovasi dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat dan daerah”, tutur Fatoni.
Pada tahun 2021 telah dilakukan pemetaan klarifikasi klaster indeks inovasi daerah, indeks yang telah diinput sudah dapat diketahui predikatnya.
Adapun beberapa strategi untuk membudayakan inovasi diantaranya, pola pemecahan masalah, evaluasi, koordinasi, marketing, kompetensi, manajemen inovasi, suistanable inovasi dan indikator kinerja utama.
Perkembangan terkini progres Input Indeks Inovasi Daerah tahun 2021 ada lima provinsi dengan hasil penilaian tertinggi. Sedangkan untuk tingkat Kabupaten/Kota masing-masing ada 10 tertinggi dalam Penilaian Indeks Inovasi Daerah 2021.
Dikatakannya, dari seluruh progres data yang tercatat sebanyak 543 daerah yang sudah melakukan input. Sedangkan 32 daerah lainnya belum melakukan input data. Karena itu dia harapkan bagi daerah yang belum menginput data segera melakukan input data dengan mengisi indeksi inovasi daerahnya masing-masing.
“Pengukuran Atau Penilaian Indeks Inovasi Daerah ini dilakukan dalam rangka pembinaan kepada daerah untuk Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Artinya Inovasi yang dilakukan daerah patut diapresiasi,” jelasnya.
Berdasarkan data, partisipasi Indeks Inovasi Daerah dari tahun 2018 hingga 2021 ini terus mengalami peningkatan. Inovasi bukanlah tujuan namun menjadi salah satu metode dalam rangka mencari penyelesaian persoalan yang ada, tandasnya.
“Inovasi ditingkat global akan bisa terangkat ketika kita melakukan Inovasi Daerah. Disamping itu kita juga melakukan inovasi dalam rangka menuju budaya kerja yang lebih baik lagi,” tutup Agus Fatoni Kaban Litbang Kemendagri.
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk menjadi Kabupaten yang memiliki inovasi di segala bidang, disegala sektor. Semua harus terus didorong, bergerak bersama berinovasi dan berkreasi secara efektif. Sebab Inovasi menjadi kunci peningkatan kualitas pelayanan publik. “Saya sampaikan ucapan terima kasih dan apresisasi kepada semua jajaran OPD, Kecamatan juga Pemerintahan Desa di Kabupaten Jombang yang terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat guna mewujudkan Kabupaten Jombang yang Berkarakter dan Berdaya Saing. Semoga dengan mengikuti Best Practice Inovasi Daerah Serta Pengukuran dan Penilaian Indeks Inovasi Daerah memberikan manfaat dan makin meningkatkan inovasi Kabupaten Jombang”, tandas Bupati Jombang.(aan)