JOMBANG, WartaJombang.com — Untuk mengoptimalkan penerapan Protocol kesehatan dan suksesnya program vaksinasi Covid-19, Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho melantik duta prokes dan duta vaksin di Gedung Graha Bhakti Bhayangkara Polres Jombang, pada Kamis (29/07/2021) siang.
Ada 4 orang yang dilantik menjadi duta prokes dan duta vaksin, yakni duta prokes yang disandang oleh KH. Nur Hadi (Mbah Bolong) Pengasuh Pondok Pesantren Falahul Muhibbin Desa Watugaluh Kecamatan Diwek Jombang, dan Resida Risti Nabila, yang berstatus mahasiswi dari Universitas Muhamadiyah Malang.
Selain itu, untuk duta vaksin juga memiliki latar belakang yang berbeda. Untuk duta vaksin, disandang oleh Margo Febrianto dan Inesita Rahmawati. Dimana keduanya merupakan pegawai bank di Jombang yang memiliki peran sebagai influencer media sosial Instagram.
Pelantikan duta prokes dan duta vaksin ini juga dihadiri oleh Pamwatwil Polda Jatim, Kombespol Revindo beserta Tim, Pejabat Utama Polres Jombang dan sejumlah undangan lainnya .
Kapolres Jombang mengatakan, Untuk mendukung upaya pencegahan dan memutus rantai penularan covid 19 di wilayah Kabupaten Jombang, Tiga Pilar kamtibmas ( Bhabinkatibmas, Babinsa dan Kepala Desa) merupakan ujung tombak dalam kesuksesan program penanganan Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut antara lain, memutus atau meredam mata rantai penyebaran covid-19 di teritori tertentu dalam batas waktu yang ditentukan. “Menumbuhkan kesadaran masyarakat dan membangun semangat bersama agar lebih waspada terhadap penyebaran covid-19 dan membangun solidaritas masyarakat di masa pandemi,” urainya.
Kombespol Revindo selaku Pamatwil mengatakan pemilihan duta prokes dari unsur ulama ini, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menerapkan prokes.
“Dengan kita menunjuk Mbah Bolong, ini harapan kita bisa memberi pencerahan dan sosialisasi terhadap umat. Dengan harapan bahwa dari lingkungan tokoh agama sangat antusias untuk menjaga prokes,” terang Revindo.
“Dengan menggunakan bapak-bapak dari alim ulama ini, bisa memberikan keyakinan pada umat, bahwa prokes dan vaksin ini merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Masker ini harga mati, tapi kalau tidak pakai masker kita bisa mati,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menyebut, berdasarkan data yang ada, di Jombang program vaksin ini sudah berjalan mencapai angka 80 persen lebih. Untuk itu, perlu ditingkatkan lagi.
“Tinggal sisanya ini, saya minta pada Kapolres dengan komponen yang ada di Kabupaten ini, agar terus digalakkan bahwa vaksin ini sangat penting,” pungkas Karorena Polda Jatim ini.(aan)