Sejarah

Penelusuran Sakral Nusantara di Makam Mbah Pagon

SEJARAH, WartaJombang.com — Mbah Pagon atau Syekh Hambali, menurut cerita turun temurun terkenal sebagai seorang pemuka agama dan sebagai pembabat alas tanah Jombang yang mempunyai ilmu kanuragan dan cukup disegani oleh masyarakat setempat.

Letak makam tokoh pembabat alas Jombang yang memiliki nama asli Imam Hambali ini, terletak di Desa Kepanjen, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Tepatnya berada di selatan taman Kebon Rojo, Kabupaten Jombang.

Terdapat tiga makam di dalamnya, yaitu makam Mbah Pagon yang terletak di tengah dua makam muridnya, yakni Mbah Mulyo dan Mbah Hadi.

Masyarakat sekitar meyakini bahwa Mbah Pagon adalah orang yang melakukan babat alas tanah Jombang. Meski beberapa masyarakat diluar sana masih ada yang meragukannya.

Memang tak banyak yang tahu mengenai keberadaan beliau semasa hidupnya, mulai dari tanggal lahirnya hingga kapan wafatnya.

Namun, sebagian besar para petuah di Jombang banyak yang meyakini akan peranya sebagai pembabat alas tanah Kabupaten Jombang dimasanya.

Diambil dari keterangan Afandi salah satu anggota Yayasan SAKRAL NUSANTARA waktu mediasi bersama mahluk astral yang ada di makam Mbah Pagon (9/11) dalam mediasi tersebut mengungkapkan bahwa, selain membabat alas tanah Jombang, beliau juga dikenal dengan seorang Ulama yang bertujuan Syi’ar Islam atau bisa dibilang menyebar luaskan Agama Islam di Jombang Pada masa lampaunya.

Lebih lanjutnya, Afandi mengungkapkan bahwa Mbah Pagon dulu juga dikenal dengan sosok Pendekar yang sakti mandraguna, yang mampu menahlukkan bangsa Jin di tanah Jombang, Beliau juga turut andil dalam melawan dan mengusir para penjajah dimasa Penjajahan Belanda masa itu. Beliau juga mempunyai padepokan beserta murid yang banyak.

Beberapa murid Mbah Pagon diantara lain yakni: Mbah Mulyo dan Mbah Hadi, yang tepat makamnya berada di samping Kanan dan Kiri makam Mbah Pagon.

“Terkenal sebagai ulama yang mempunyai ilmu kanuragan dan ilmu bela diri, sampai saat ini diyakini masih menyimpan sejumlah benda pusaka berupa Tombak dan Cemeti yang entah dimana sekarang keberada’annya, yang pasti beliau masih menyimpan Pusaka tersebut,” ujar Afandi anggota Sakral Nusantara, Sabtu (12/03/2022)

Saling menghargai pendapat, kepercayaan atau tasamu’ merupakan sebuah kebaikan, karena tidak ada kebenaran yang mutlak. Kebenaran secara mutlak hanyalah milik ALLAH SWT. (fan/pra)

Recent Posts

Satpol PP Jombang Himbau Warga Segera Lapor Jika Menemukan Rokok Ilegal

WartaJombang.com -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Jombang terus gencar melakukan pencegahan peredaran rokok ilegal tanpa adanya pita… Read More

11 jam ago

KPH Perhutani Jombang Hadiri Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Bencana di Jombang

WartaJombang.com --Dalam rangka mendukung program Pemerintah Kabupaten Jombang, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang ikuti Apel Gelar Pasukan Dan Peralatan… Read More

4 hari ago

Pengurus Anak Cabang Pergunu Kecamatan Tembelang Resmi Dilantik

WartaJombang.com -- Pelantikan Pimpinan Anak Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kecamatan Tembelang berlangsung di Pondok Pesantren Darul Ulum Kepuh… Read More

6 hari ago

Paslon 01 Sentil Soal Angka Stunting Di Mojokrapak, Paslon 02 : Ini Seharusnya Menjadi Tanggung Jawab Bersama Termasuk Pemerintah Daerah

WartaJombang.com -- Dalam sesi akhir debat kedua Pemilihan Bupati Jombang 2024 yang bertempat di Ballroom Hotel Yusro, Sabtu (16/11/2024). Pasangan… Read More

6 hari ago

Debat Pilbup Kedua Jombang, Dua Paslon Berbeda Pendapat Terkait Tambang Galian C

WartaJombang.com -- Debat kedua Pemilihan Bupati Jombang 2024 yang di gelar di Ballroom Hotel Yusro, Sabtu (16/11/2024). Seperti di ketahui… Read More

7 hari ago

Perhutani Jombang Salurkan Dana TJSL 150 Juta Untuk Sarana Prasarana Musola dan Penerangan Jalan

WartaJombang.com -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang, salurkan dana Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Batch III Kementrian BUMN Tahun… Read More

1 minggu ago