WartaJombang.com — Proyek Rehabilitasi Drainase yang berada di Kelurahan Jombatan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur diduga terjadi Mark Up anggaran, Selasa (9/1/2024).
Informasi yang berhasil diperoleh wartajombang.com, proyek rehabilitasi drainase tersebut menelan anggaran sebesar Rp 175.703.000 (Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Tiga Ribu Rupiah) bersumber dari APBD 2023 yang dikerjakan oleh CV Arum Karya.
Hasil pantauan wartajombang.com pada Rabu, 20 Desember 2023 dilokasi, bangunan drainase tersebut berada di dua titik lokasi dengan bentuk volume yang berbeda. Lokasi pertama berada di RW 02 dan lokasi ke dua berada di RW 04. Dilokasi tidak ditemukan papan informasi proyek.
Hendro Suprastyo, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Generasi Nasional Hebad (GeNaH) mengatakan, pada proyek pekerjaan rehab drainase tahun 2023 yang berada di Kelurahan Jombatan diduga terjadi Mark up anggaran. Bangunan drainase terletak di dua titik dengan bentuk fisik yang berbeda.
“Dugaannya disitu terjadi Mark up anggaran, mengingat pekerjaan rehab drainase tersebut kami nilai sangatlah ringan, bangunan drainase tersebut terletak pada dua titik lokasi dengan bentuk yang berbeda”, katanya
Masih lanjut dikatakan Hendro Suprastyo, perlu diketahui rehabilitasi drainase tersebut menelan anggaran sebesar Rp.175.703.000. Pertanyaannya apakah anggaran sebesar itu terserap semua untuk pengerjaan itu.
“Perlu diketahui rehabilitasi drainase dikelurahan jombatan menghabiskan anggaran sebesar Rp.175.703.000 pertanyaannya apakah anggaran sebesar itu terserap semua untuk pekerjaan itu,kita juga perlu tau RAB nya seperti apa, jangan sampai dengan adanya proyek tersebut hanya digunakan sebagai ajang mencari keuntungan saja”, lanjutnya.
Sementara itu, Indra Lurah Jombatan, Kecamatan Jombang saat dikonfirmasi terkait perihal tersebut menjelaskan, jika pembangunan rehab drainase yang berada di Kelurahan Jombatan terletak pada dua tempat.
“Jadi satu anggaran itu jadi dua spot, mangkanya saya bunyikan di RW 02 dan 04, hasil musyarawah, dengan dua spot yang tidak terlalu panjang makanya saya jadikan satu, dan apa duwetnya cukup.Waktu itu saya koordinasi dengan PBJ apakah Dua spot spot tersebut diperbolehkan dalam satu anggaran jawabnya diperbolehkan, PbJ telung spot atau limang spot lho oleh, asalkan diperencanaan dicantumkan kordinasinya seperti itu”, jelasnya beberapa waktu lalu.
Masih lanjut di jelaskan Indra, Menurutnya papan informasi proyek sudah pernah dipasang pada waktu proses pengerjaan. Pekerjaan juga sudah sesuai dengan perencanaan.
“Dulu waktu proses pengerjaan sudah dipasang papannya, mungkin sekarang dilepas atau gimana saya kurang paham, yang pasti sudah ada , Insyakallahhh sudah sesuai perencanaan semua, jadi kita menyesuaikan keadaan dilokasi, untuk karpot karpot.nya memang gak kita bongkar, kalau bongkar karpot karpot itu gak cukup anggarannya, akhirnya kita spot spot itu, yang mengerjakan cv arum karya”, pungkasnya. (dan/ben)
WartaJombang.com --Dalam rangka mendukung program Pemerintah Kabupaten Jombang, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang ikuti Apel Gelar Pasukan Dan Peralatan… Read More
WartaJombang.com -- Pelantikan Pimpinan Anak Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kecamatan Tembelang berlangsung di Pondok Pesantren Darul Ulum Kepuh… Read More
WartaJombang.com -- Dalam sesi akhir debat kedua Pemilihan Bupati Jombang 2024 yang bertempat di Ballroom Hotel Yusro, Sabtu (16/11/2024). Pasangan… Read More
WartaJombang.com -- Debat kedua Pemilihan Bupati Jombang 2024 yang di gelar di Ballroom Hotel Yusro, Sabtu (16/11/2024). Seperti di ketahui… Read More
WartaJombang.com -- Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang, salurkan dana Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Batch III Kementrian BUMN Tahun… Read More
WartaJombang.com -- Setelah viral di media sosial tentang demo oleh ratusan siswa dan siswi Madrasah Aliyah (MA) Darul Faizin yang… Read More