Peristiwa

Ratusan Buruh di Jombang Demo Tuntut Kenaikan Upah 10 Persen

JOMBANG, WartaJombang.com — Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Front Perjuangan Rakyat Bersatu (AFPR Bersatu) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, demo tuntut kenaikan upah.

Dengan mengendarai sepeda motor, buruh membawa spanduk dan poster melakukan unjuk rasa didepan Pemkab Jombang Jalan KH. Wahid Hasyim.

Dalam aksinya, buruh menuntut kenaikan UMK sebesar 10 persen dari UMK saat ini sebesar Rp Rp2.654.095, dan AFPR Bersatu meminta verifikasi ulang seluruh serikat buruh se-Kabupaten Jombang.

Pada tahun 2020-2021 tidak ada kenaikan UMK, dan pemerintah dianggap tidak bisa mengontrol terhadap melonjaknya bahan pangan, bahan-bahan pokok. Itu yang dirasakan para buruh selama pandemi Covid-19.

Berikutnya, bahwa selama bertahun-tahun, Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) Jombang merumuskan dan menetapkan upah, tidak pernah transparansi, tidak pernah menyampaikan kepada buruh.

Maka AFPR Bersatu mempertanyakan keterwakilannya (DPK, red) sesuai ketentuan UU yang berlaku apakah betul DPK yang selama ini dari Kabupaten, itu sah menurut hukum atau tidak.

Karena di Kabupaten Jombang, ada sekitar 6-7 serikat yang sama-sama tercatat di pemerintah. Mulai berdiri sampai pertengahan 2021, tidak pernah diberifikasi keberadaannya. Sehingga tidak perwakilan didalam DPK, dalam pemerintahan.

Maka tidak dapat menyampaikan suara, dan itu menjadi kendala. Sedangkan mereka tidak pernah terbuka kepada AFPR Bersatu. Maka tidak ada jalan lain, AFPR Bersatu menggunakan mahkamah jalanan untuk menyampaikan aspirasinya.

“Apabila tidak dipenuhi, maka kita akan melakukan upaya hukum baik non legitasi maupun legitasi, termasuk pasca demo ini kita akan menyusun surat dengan beberapa kajian,” kata Korlap Aksi, Lutfi Mulyono, Selasa (16/11/2021).

Lutfi menjelaskan, pihaknya akan sampaikan kepada Menaker dan Disnaker Provinsi Jatim, bahwa keberadaan dewan pengupahan tidka sah sesuai undang-undang.

“Hasil pleno DPK kepada kami, tertulisnya tertutup tidak pernah disampaikan kepada kami. Hanya dari beberapa isu teman, bahwa dari Apindo tidak mengajukan kenaikan angka, lalu dari perwakilan pekerja meminta 8 persen, dari ASN itu Rp 10 ribu kenaikan,” jelasnya.

Karena tidak ada kajian apapun, lanjut Lutfi, maka dilakukan voting. Begitu divoting, sepakat tidak ada kenaikan lagi. Anehnya, didalam DPK itu selama bertahun-tahun, perwakilan ASN 10 orang, perwakilan pekerja 5 orang, Apindo 5 orang.

“Tapi begitu voting, kenapa Apindo yang menang. Padahal angka diajukan masing-masing. Ini ada indikasi bahwa kinerja DPK main-main. Kalau mereka konsisten Rp 10 ribu, maka walau divoting seperti apa ya tetap 10 orang itu muncul. Nah ini kenapa Apindo unggul,” ujarnya.

Untuk itulah papar Lutfi, hal ini yang dipersoalkan. Pihaknya akan mempertajam sampai ke Kementerian Tenaga Kerja. Buruh juga mengancam akan melakukan boikot daerah jika tuntutan mereka tidak terpenuhi. “Hari ini yang sampai ke bupati sampai akan diterbitkannya rekom itu tidak ada kenaikan,” pungkasnya.(pras)

Recent Posts

Incumbent Berpeluang Lanjut Dua Periode Pada Pilkada Jombang 2024

Warta Jombang -- Pilkada Jombang 2024, Incumbent masih berpeluang untuk melanjutkan progres pembangunannya di Kabupaten Jombang. Hal itu disampaikan Wakil… Read More

2 minggu ago

Hak Jawab, Manajer Afco: Kami Tidak Menjual Produk Kedaluarsa dan Tidak Berizin

Warta Jombang -- Pihak Afco Fresh menepis atas hasil temuan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jombang yang telah melakukan… Read More

4 minggu ago

TPID Jombang Temukan Mamin Kedaluarsa dan Tak Berizin Saat Sidak Sambut Hari Raya Idul Fitri 2024

Warta Jombang -- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) lakukan Inspeksi medadak (sidak) makanan dan minuman (mamin) sambut Idul Fitri 2024… Read More

1 bulan ago

Perhutani KPH Jombang Gelar Doa Bersama Peringati Hari Jadi Perhutani Yang ke 63 Tahun

Warta Jombang -- Perhutani KPH Jombang (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Peringati Hari Jadi ke 63 jatuh pada tanggal 29 Maret 2024,… Read More

1 bulan ago

Polres Jombang Musnahkan Ribuan Botol Miras dan Tetapkan Dua Tersangka

Warta Jombang -- Polres Jombang memusnahkan barang bukti berupa ribuan botol miras setelah melakukan penggrebekan pada tempat karaoke berkedok cafe… Read More

1 bulan ago

Polres Jombang Berhasil Amankan 1.650 Botol Miras dan 7 Penjual

Warta Jombang -- Polres Jombang mulai getol memberantas peredaran minuman keras (miras) dengan membentuk Timsus Saber Miras. Selama 2 hari… Read More

1 bulan ago